Senin, 20 Maret 2017



Propaganda Jepang untuk menciptakan kemakmuran bersama diantara bangsa bangsa Asia, jauh dari kenyataan.  Jepang  justru secara terang terangan menindas bangsa Indonesia dengan kejam. Tata kehidupan rakyat kejungkirbalikkan. Norma norma yang berlaku dimasyarakat diinjak injak. Akibatnya, dibeberapa tempat kemudian muncul perlawanan terhadap pendudukan militer Jepang.
Perjuangan para pemimpin bangsa dalam melawan pendudukan Jepang dan memperjuangkan kemerdekaan dilakukan dengan strategi kooperasi, gerakan dibawah tanah (illegal), dan perlawanan bersenjata.
Perlawanan Rakyat Indonesia Terhadap Jepang
a. Perlawanan dengan Strategi Kooperasi
Perlawanan dengan strategi kooperasi (bekerja sama) muncul karena Jepang melarang berdirinya semua organisasi pergerakan nasional. Pemerintah pendudukan Jepang mengeluarkan kebijakan yang hanya mengakui organisasi organisasi bentuknya yang ditujukan bagi kemenangan Perang Asia Pasifik. Tokoh tokoh pejuang nasionalis kemudian memanfaatkan semua organisasi bentukan Jepang itu dengan cara menggembleng kaum muda agar terus berusaha mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Selain itu, mereka berhasil merumuskan rancangan UUD dan dasar negara yang akan diperlukan apabila Negara telah merdeka.

Adapun bentuk perjuangan bangsa Indonesia dengan strategi kooperasi dilakukan melalui organisasi organisasi sebagai berikut.
  1. Putera (Pusat Tenaga Rakyat).
  2. Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa).
  3. Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI) dan Masyumi.
  4. Cuo Sangi In (Badan Pertimbangan Pusat).
  5. BPUPKI dan PPKI.
b. Perlawanan dengan Strategi Gerakan di Bawah Tanah (Ilegal)
Perlawanan gerakan dibawah tanah atau illegal muncul akibat terlalu kuatnya pemerintah Jepang menekan dan melarang golongan oposisi. Gerakan nasionalisme yang ada ternyata tidak mampu menandingi kekuatan pemerintah Jepang. Oleh karena itu, beberapa perjuang nasionalis mengambil jalan melakukan gerakan dibawah tanah (illegal).

Strategi perjuangan tersebut ternyata dapat terorganisir secara rapid an dilakukan secara rahasia. Mereka diam dan bersembunyi untuk menghimpun kekuatan rakyat. Mereka pun berusaha menanankan semangat persatuan dan kesatuan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Jaringan hubungan khusus terus dilakukan dengan tokoh pergerakan nasional yang kooperasi terhadap Jepang. Selain itu, mereka membentuk jaringan kekuatan dengan melakukan sabotase dan tindakan destruktif (perusakan) terhadap sarana/prasarana vital milik Jepang.

Beberapa kelompok pergerakan nasional yang dijalankan strategi gerakan dibawah tanah, antara lain berikut ini.
  1. Kelompok Sutan Syahrir, meerupakan kelompok pemuda dibawah pimpinan Sutan Syahrir. Mereka antara lain menyebar di Jakarta, Cirebon, Garut, Semarang, Yogyakarta, Bandung, Surabaya, dan Malang. Kelompok ini sangat antifasisme Jepang.
  2. Kelompok Kaigun, merupakan perhimpunan para pemua Indonesia yang mempunyai hubungan erat dengan kepala perwakilan Angkatan Laut (Kaigun) Jepang di Jakarta, yaitu Laksamana  Maeda.
  3. Kelompok sukarni, merupakan kumpulan para pemuda anti Jepang dibawah pimpinan Sukarni. Mereka tinggal di Asmara Angkatan Baru di Jalan Menteng 31 Jakarta.
  4. Kelompok Persatuan Mahasiswa yang terdiri atas mahasiswa kedokteran (Ikadaigaku), bermarkas di Jalan Prapatan No. 10 Jakarta.
  5. Kelompok Amir Syarifuddin merupakan kumpulan pemuda berpaham sosialis yang selalu menentang kebijakan pemerintah Jepang.
c. Perlawanan Bersenjata
Perlawanan bersenjata rakyat Indonesia yang dilakukan di berbagai daerah meliputi perlawanan rakyat (misalnya di Singapura, Jawa Barat) dan perlawanan tentara Peta.

1. Perlawanan Rakyat Singaparna, Jawa Barat.
Perlawanan rakyat pada masa pendudukan Jepang banyak dipimpin oleh para ulama yang bersikap nonkooperasi terhadap kebijkan pendudukan militer Jepang. Perlawanan rakyat Singapura dipimpin oleh K.H Zainal Mustafa, seorang pimpinan pesantren Sukammah di Singaparna, Tasikmalaya (Jawa Barat).

Munculnya perlawanan rakyat berawal dari paksaan Jepang untuk melakukan seikeirei, yaitu upacara penghormatan kepada kaisar Jepang yang dianggap dewa dengan cara membungkukkan badan kearah timur laut (Tokyo). Cara ini dianggap oleh K.H Zainal Mustafa sebagai tindakan menyekutukan Tuhan yang secara tegas dilarang oleh agama Islam. Selanjutnya, K.H Zainal Mustafa dengan tegas melarang rakyat untuk melakukan seikeirei, menyetor padi, dan bekerja untuk tentara Jepang.

Untuk menghindari segala kemungkinan, K.H Zainal Mustafa mempersiapkan santri santrinya dengan mempetabalkan keyakinan agama dan mengajar bela diri pencak silat. Melihat kondisi seperi itu, pemerintah Jepang segera mengambil tindakan dengan mengirim utusan untu menangkap K.H Zainal Mustafa. Oleh karena tidak bisa diajak kompromi, utusan Jepang itu dikeroyok massa dan sempat melarikan diri ke Tasikmalaya.

Melihat kejadian itu, Jepang kemudian mengirim pasukan untuk menggempur Sukamanah dan menangkap K.H Zainal Mustafa. Akhirnya, meletuslah pertempuran bersenjata pada 25 Februari 1944 sehabis salat Jum’at. Dalam pertempuran itu, banyak tentara Jepang yang luka luka bahkan gugur. Sementara itu, ratusan rakyat Singapurna menjadi korban pertempuran tersebut karena tidak sebandingnya persenjataan yang dimiliki.

Setelah melakukan perlawanan yang gigih dan tanpa kenal menyerah, K.H Zainal Mustafa dan para pengikutnya berhasil ditangkap dan dimasukkan kedalam tahanan diTasikmalaya. Selajutnya, mereka dipindahkan ke Jakarta. Sesudah mengalami siskaan yang berat dalam penjara, K.H Zainal Mustafa dihukum mati dan dimakamkan di Ancol. Kini makamnya telah dipindahkan kedaerah asalnya di tengah tengah rakyat Singapura.

2. Perlawanan Peta di Blitar
Prajutit prajurit Peta di Blitar dibawah pimpinan Shodanco (Komandon Peleton) SUPRIYADI melancarkan perlawanan terhadap Jepang pada 14 Februari 1945. Perlawanan ini timbul karena ia tidak tahan melihat kesengsaraan rakyat terutama didaerah Blitar yang dipekerjakan sebagai tenaga romusha. Apalagi banyak diantara mereka merupakan sanak family keluarga prajurit Peta.

Perlawanan supriyadi dan kawan kawan sangat merepotkan pasukan Jepang. Hal ini membuat Jepang terpaksa mendatangkan pasukannya dari tempat lain yang dilengkapi dengan tank tank dan pesawat tempur. Perlawanan Supriyadi dan para pengikutnya mengalami kegagalan, karena persiapan yang kurang matang dan tidak mendapat dukungan rakyat. Akhirnya, prajurit prajurit Peta yang ikut melawan Jepang, ditangkap dan dihadapkan ke Mahkamah Militer di Jakarta.

Setelah menjalani beberapa kali persidangan, mereka dijatuhi hukuman sesuai peranannya masing masing. Sebanyak enam orang dijatuhi hukuman mati karena mereka terbukti membunuh tentara Jepang, yaitu dr. Ismangil, Muradi, Sunanto, Sudarmo, Suparyono, dan Halir Mangkudijaya. Kemudian 35 orang hukuman dijatuhi penjara antara dua tahun sampai hukuman penjara seumur hidup. Pimpinan perlawanan Supriyadi tidak tersebut dalam siding pengadilan dan juga tidak tersebut secara in absentia (tanpa hadirnya tertuduh). Rakyat menanggap bahwa Supriyadi telah tertangkap dan kemungkinan dibunuh secara diam diam oleh Jepang.
PERISTIWA 13 MEI
  • Peristiwa 13 Mei 1969 ialah rusuhan kaum yang berlaku antara kaum Melayu dengan Cina dan kemuncak masalah perpaduan di malaysia.
  • Tragedi ini telah megakibatkan kehilangan nyawa serta harta benda dan mempunyai kaitan rapat dengan ''Pilihan Raya Umum 1969''yang merupakan satu sejarah negara malaysia
  • Tragedi ini telah berlaku pada 13 MEI 1969 sebaik sahaja selepas Pilihan Raya 1969 bertempat di Kuala Lumpur dan sekelilingnya sahaja(SELANGOR).
  • Dari sudut ekonomi peristiwa 13 Mei, banyak meninggalkan kesan yang negetif terrhadap masyarakat Melayu khasnya dan golongan bumiputera amnya. Pengenalan ekonomi mengikut ras umpamanya adalah bukti yang jelas kepada persoalan ini.Keadaan ini merupakan suatu kesan yang nyata selepaspenjajahan British.Dasar ekonomi baru yang dirancangkan oleh kerajaan pada 1971 merupakan satu usaha bertujuan untuk mengimbangi kembali kedudukan ekonomi dan hubungan antara kaum di Malaysia



                                                                                                                                                            

LATAR BELAKANG PERISTIWA 13 MEI


                          1. Isu perkauman dalam pilihan raya 1969.
  • Isu-isu perkauman yang menyentuh emosi dan sentimen menjadi tema utama sepanjang kempen pilihanraya yang telah menaikkan semangat kaum-kaum di Malaysia. Semasa kempen Pilihan Raya 1969, calon-calon pilihan raya serta ahli-ahli politik terutamanya daripada parti pembangkang, telah membangkitkan soal-soal sensitif berkaitan dengan Bahasa Kebangsaan (Bahasa Melayu), kedudukan istimewa orang Melayu (Bumiputera) dan hak kerakyatan orang bukan Melayu. Hal ini telah menimbulkan perasaan perkauman dan syak wasangka.
                           2. KAUM CINA MERAIKAN KEMENANGAN

                                               
  • Peristiwa ini berlaku berikutan pengumuman keputusan Pilihanraya Umum pada 10 Mei 1969.
  • Dr. Tan Chee Khoon dari parti Gerakan dimana majoritinya berbangsa Cinatelah menang besar di kawasan Batu , Selangor. Beliau minta kebenaran polis untuk berarak meraikan kemenangan parti tersebut di Selangor yang menyaksikan 50:50 di Selangor Dikatakan kaum Cina yang menang telah berarak dengan mengikat penyapu kepada kenderaan mereka sebagai lambang kemenangan mereka menyapu bersih kerusi sambil melaungkan slogan perkauman.
                                          3. PERARAKAN KEMATIAN CINA

  • Di Jinjang, Kepong, kematian seorang Cina akibat sakit tua diarak sepanjang jalan dengan kebenaran polis. Namun perarakan kematian bertukar menjadi perarakan kemenangan pilihan raya dengan menghina Melayu
                                   4. RUMAH MENTERI BESAR SELANGOR 
   
  • UMNO telah mengadakan perarakan balas pada pagi 13 Mei 1969 yang mengakibatkan terjadinya peristiwa ini. Hal ini adalah kerana perasaan emosi yang tinggi dan kurangnya kawalan dari kedua-dua pihak.
  
                                                   5.  REGIMEN RENJER
  • Pasukan FRU di keluarkan dari Kampung Baru dan askar dari Regimen Renjer ambil alih. Malangnya pasukan ini terdiri dari Melayu, Iban, Cina, India dan lain-lain turut menembak orang-orang Melayu dan menyebabkan orang Melayu semakin meradang.
                                                   6. ASKAR MELAYU
  • Akhirnya Regimen Renjer dikeluarkan dan digantikan dengan Askar Melayu.  Beberapa bangunan rumah kedai di sekitar Kampung Baru, Jalan Tuanku Abdul Rahman masih terus terbakar. Pentadbiran diambil-alih oleh Askar Melayu. Malangnya beberapa askar Melayu turut masuk ke kedai-kedai emas Cina dan mengambil harta benda di sana.
                                                 7. PANGGUNG ODEON
 
  • Pemuda-pemuda Cina yang ganas dan jahat dari kongsi-kongsi gelap telah bertindak mengepung Panggung Odeon, di Jalan Tuanku Abdul Rahman, Kuala Lumpur. Beberapa iklan disiarkan di skrin pawagam menyuruh penonton dari kalangan bangsa Cina keluar dari panggung. Iklan tersebut dalam bahasa Cina. 


 PUNCA-PUNCA BERLAKUNYA PERISTIWA 13 MEI 1969

1.         Layanan Berat Sebelah Oleh Tentera Jepun

  • Pada zaman pendudukan Jepun, masyarakat Tanah Melayu telah dilayan secara berbeza-beza. Masyarakat Cina umpamanya telah dilayan secara berbeza-beza.. Masyarakat Cina umpamanya telah dilayan dengan begitu teruk oleh tentera Jepun berbanding dengan orang-orang Melayu.
  • Keadaan ini berikutan Jepun yang pernah berperang dengan China sebelum ini menyebabkan perasaan saling mendendami antara satu sama lain masih segar dalam ingatan. Layanan berat sebelah ini telah menyemai perasaan permusuhan antara orang melayu dan cina. 

                2.        Dasar Pecah & Perintah Penjajah Inggeris

  • Dasar penjajah Inggeris yang mengamalkan konsep pecah dan perintah merupakan satu tindakan yang berkesan dan telah menjadi punca wujudnya jurang antara kaum sama ada dari sudut ekonomi dan juga polarisasi kaum. Umpamanya orang-orang Cina tinggal di bandar-bandar menjalankan perniagaan 
  • Orang-orang Melayu tinggal di luar bandar sebagai petani atau nelayan kecil.
  • Kaum India kebanyakannya pula sebagai buruh kasar kerajaan dan pekerja di ladang .
  • Keadaaan ini menyebabkan kedudukan ekonomi masyarakat bumiputera khususnya Melayu menjadi lemah dan ketinggalan. Corak penglibatan ekonomi antara kaum dalam kegiatan ekonomi yang berbeza telah menjadikan kedudukan sosio-ekonomi mereka tidak seimbang

3.         Latar belakang pendidikan yang berbeza

  • Latar belakang pendidikan yang berbeza juga telah dikaitkan sebagai punca yang membawa kepada meletusnya peristiwa 13 Mei.
  • Hal ini berlaku apabila sistem pendidikan yang wujud di Tanah Melyu sebelum merdeka terbahagi kepada empat aliran mengikut kaum iaitu sekolah Melayu, Cina, India dan Inggeris.

    4.        Pertelingkahan Parti Politik

        • Dalam pilihan raya 1964 Parti Tindakan Rakyat (Petir) atau PAP Singapura telah turut serta dalam pilihan raya . Walaupun sudah ada persetujuan antara Tunku dan Lee Kuan Yew sebagai pemimpin PAP yang tidak akan menyertai pilihan raya itu tidak akan menyertai pilihan raya itu .Namun apabila pilihan raya itu berlangsung PAP telah meletak calonnya seramai sembilan orang . 
        • Bagaimanapun setelah Tunku membuat perisytiharan bahawa beliau tetap mengekalkan keanggotaan MCA dalam perikatan, maka PAP yang gagal untuk menyertai Perikatan telah menukar corak kempennya dengan menyerang UMNO dan orang-orang Melayu .
        • Mereka mula membangkitkan kedudukan istimewa orang Melayu, soal bahasa, malahan taraf bumiputera orang-orang Melayu turut dipersoalkan tanpa menghiraukan rasa tersinggung orang-orang Melayu.
          5.       Perasaan tidak puas hati terhadap hak istimewa orang melayu
          • PAP telah secara lantang menyuarakan rasa tidak puashati terhadap apa yang disebut sebagai hak istimewa orang Melayu dalam perlembagaan . Mereka mendakwa hak kaum-kaum lain telah diketepikan kononnya mereka telah tersisih daripada keadilan 
          • Namun hakikat sebenarnya kedudukan taraf ekonomi orang Melayu adalah terkebawah berbanding dengan kaum Cina .
            6.         Bahasa Melayu sebagai bahasa rasmi negara
            • Isu bahasa juga tidak kurang pentingnya dalam menyumbangkan faktor kepada peristiwa 13 Mei . Berikutan perisytiharan kemerdekaan Tanah Melayu 1957, sebuah perlembagaan Persekutuan telah dibentuk yang antara lainnya menyatakan dengan jelas tentang kedudukan bahasa Melayu dan bahasa Inggeris adalah sebagai bahasa rasmi negara.
            • Selepas sepuluh tahun merdeka kerajaan akan mengkaji semula tentang kedudukan bahasa Inggeris dengan tujuan untuk mengugurkannya daripada status bahasa rasmi dan hanya bahasa Melayu sahaja yang diiktiraf sebagai bahasa rasmi

                            KERATAN AKHBAR DARIPADA PERISTIWA 13 MEI 1969

                                                                       CONTOH KERATAN AKHBAR YANG                                                                                                            MENCERITAKANKISAH                                                                                                       13MEI 1969


            KERATAN DIATAS MENDEDAHKAN PUNCA 13 MEI 1969


            KERATAN INI MENUNJUKAN KESAN YANG BERLAKU AKIBAT PERISTIWA HITAM INI

                                                                               SEHARI SEBELUM KEJADIAN



                                         









                                               

                         


                                    Keratan akhbar diatas dikerat dari akhbar the malay mail bertarikh 13 mei 1969


            TINDAKAN YANG DIAMBIL AKIBAT PERISTIWA 13 MEI 1969

            1. Pengisytiharan Darurat
            • Perdana Menteri , Tuanku Abdul Raman dan ahli Jemaah Menteri telah menasihatkan YDPA untuk meisytiharkan Darurat berdasarkan perkara 150 Perlembagaan Persekutuan Malaysia.
            2. Pembentukan MAGERAN pada 17 Mei 1969
            • Bertejuan mengambil alih tugas Parlimen buat sementara. MANGERAN dianggotai Tun Abdul Razak, Tun Dr Ismail, Datuk Hamzah dan ramai lagi.
            3. Penubuhan Jabatan Perpaduan Negara(JPN) dan Majlis Negara(MMN) 
            • JPN ditubuhkan pada tahun 1969 untuk membantu kerajaan menggerakkan dan membimbing rakyat ke arah perpaduan negara.
            4. Penubuhan Majlis Negara(MAPEN) pada 29 Jan 1970
            • bertujuan mengadakan garis panduan bagi kerjasama antara kaum dan integrasi sosial untuk membentuk identiti kebangsaan dalam kalangan rakyat malaysia


                                                         KESIMPULAN


            Selepas peristiwa ini keraja.an telah memperkenalkan beberapa dasar seperti Dasar Ekonomi Baru dan Rukun Negara bagi memulihkan system sosio-ekonomi Negara dan perpaduan penduduk. Diharapkan peristiwa seperti ini tidak lagi berulang di Malaysia. Dalam peristiwa ini apa yang penting bukanlah siapa yang terlibat dan bersalah dalam rusuhan ini, tetapi apakah puncanya peristiwa ini berlaku dan apakah langkah-langkah yang boleh diambil untuk mengatasinya. Sikap ultra-racist, chauvinist serta kegagalan dalam memahami Kontrak Sosial dan Pakatan Murni semasa penubuhan Malaysia merupakan punca utama masalah ini berlaku

            Antara video-video yang berkaitan dengan peristiwa  13 mei

                                               
            Filem Tanda PUTERA arahan Datin Paduka Shuhaimi Baba juga menerangkan tentang peristiwa hitam tersebut.




                         PENGAJARAN

            1. Sebagai rakyat Malaysia kita haruslah bersatu   padu antara kaum dan bekerjasama serta menghargai peranan kaum-kaum yang lain.
            2. Walaupun Rakyat Malaysia berbilang kaum dan agama justeru itu kita hendaklah menghormati budaya dan agama masing-masing.
            3. Dalam sesebuah negara yang berbilang kaum, setiap kaum mempunyai peranan dan fungsi masing-masing dalam pembangunan negara.
            4. Kita hendaklah selalu mengeratkan silaturrahim dan berbaik dengan semua kaum tanpa mengira bangsa dan agama.






            bandung lautan api

            Peristiwa Bandung Lautan Api Sejarah Pertempuran Lengkap


            SUATU hari di Bulan Maret 1946, dalam waktu tujuh jam, sekitar 200.000 penduduk mengukir sejarah dengan membakar rumah dan harta benda mereka, meninggalkan kota Bandung menuju pegunungan di selatan. Beberapa tahun kemudian, lagu "Halo-Halo Bandung" ditulis untuk melambangkan emosi mereka, seiring janji akan kembali ke kota tercinta, yang telah menjadi lautan api. 

            Insiden Perobekan Bendera 

            Setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Indonesia belum sepenuhnya merdeka. Kemerdekaan harus dicapai sedikit demi sedikit melalui perjuangan rakyat yang rela mengorbankan segalanya. Setelah Jepang kalah, tentara Inggris datang untuk melucuti tentara Jepang. Mereka berkomplot dengan Belanda (tentara NICA) dan memperalat Jepang untuk menjajah kembali Indonesia. 


            Berita pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan dari Jakarta diterima di Bandung melalui Kantor Berita DOMEI pada hari Jumat pagi, 17 Agustus 1945. Esoknya, 18 Agustus 1945, cetakan teks tersebut telah tersebar. Dicetak dengan tinta merah oleh Percetakan Siliwangi. Di Gedung DENIS, Jalan Braga (sekarang Gedung Bank Jabar), terjadi insiden perobekan warna biru bendera Belanda, sehingga warnanya tinggal merah dan putih menjadi bendera Indonesia. Perobekan dengan bayonet tersebut dilakukan oleh seorang pemuda Indonesia bernama Mohammad Endang Karmas, dibantu oleh Moeljono. 

            Tanggal 27 Agustus 1945, dibentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR), disusul oleh terbentuknya Laskar Wanita Indonesia (LASWI) pada tanggal 12 Oktober 1945. Jumlah anggotanya 300 orang, terdiri dari bagian pasukan tempur, Palang Merah, penyelidikan dan perbekalan. 

            Peristiwa yang memperburuk keadaan terjadi pada tanggal 25 November 1945. Selain menghadapi serangan musuh, rakyat menghadapi banjir besar meluapnya Sungai Cikapundung. Ratusan korban terbawa hanyut dan ribuan penduduk kehilangan tempat tinggal. Keadaan ini dimanfaatkan musuh untuk menyerang rakyat yang tengah menghadapi musibah. 


            Berbagai tekanan dan serangan terus dilakukan oleh pihak Inggris dan Belanda. Tanggal 5 Desember 1945, beberapa pesawat terbang Inggris membom daerah Lengkong Besar. Pada tanggal 21 Desember 1945, pihak Inggris menjatuhkan bom dan rentetan tembakan membabi buta di Cicadas. Korban makin banyak berjatuhan. 

            Bandoeng Laoetan Api 

            Ultimatum agar Tentara Republik Indonesia (TRI) meninggalkan kota dan rakyat, melahirkan politik "bumihangus". Rakyat tidak rela Kota Bandung dimanfaatkan oleh musuh. Mereka mengungsi ke arah selatan bersama para pejuang. Keputusan untuk membumihanguskan Bandung diambil melalui musyawarah Majelis Persatuan Perjuangan Priangan (MP3) di hadapan semua kekuatan perjuangan, pada tanggal 24 Maret 1946.
             

            Kolonel Abdul Haris Nasution selaku Komandan Divisi III, mengumumkan hasil musyawarah tersebut dan memerintahkan rakyat untuk meninggalkan Kota Bandung. Hari itu juga, rombongan besar penduduk Bandung mengalir panjang meninggalkan kota. 

            Bandung sengaja dibakar oleh TRI dan rakyat dengan maksud agar Sekutu tidak dapat menggunakannya lagi. Di sana-sini asap hitam mengepul membubung tinggi di udara. Semua listrik mati. Inggris mulai menyerang sehingga pertempuran sengit terjadi. Pertempuran yang paling seru terjadi di Desa Dayeuhkolot, sebelah selatan Bandung, di mana terdapat pabrik mesiu yang besar milik Sekutu. TRI bermaksud menghancurkan gudang mesiu tersebut. Untuk itu diutuslah pemuda Muhammad Toha dan Ramdan. Kedua pemuda itu berhasil meledakkan gudang tersebut dengan granat tangan. Gudang besar itu meledak dan terbakar, tetapi kedua pemuda itu pun ikut terbakar di dalamnya. Staf pemerintahan kota Bandung pada mulanya akan tetap tinggal di dalam kota, tetapi demi keselamatan maka pada jam 21.00 itu juga ikut keluar kota. Sejak saat itu, kurang lebih pukul 24.00 Bandung Selatan telah kosong dari penduduk dan TRI. Tetapi api masih membubung membakar kota. Dan Bandung pun berubah menjadi lautan api. 

            Pembumihangusan Bandung tersebut merupakan tindakan yang tepat, karena kekuatan TRI dan rakyat tidak akan sanggup melawan pihak musuh yang berkekuatan besar. Selanjutnya TRI bersama rakyat melakukan perlawanan secara gerilya dari luar Bandung. Peristiwa ini melahirkan lagu "Halo-Halo Bandung" yang bersemangat membakar daya juang rakyat Indonesia. 

            Bandung Lautan Api kemudian menjadi istilah yang terkenal setelah peristiwa pembakaran itu. Banyak yang bertanya-tanya darimana istilah ini berawal. Almarhum Jenderal Besar A.H Nasution teringat saat melakukan pertemuan di Regentsweg (sekarang Jalan Dewi Sartika), setelah kembali dari pertemuannya dengan Sutan Sjahrir di Jakarta, untuk memutuskan tindakan apa yang akan dilakukan terhadap Kota Bandung setelah menerima ultimatum Inggris. 

            Jadi saya kembali dari Jakarta, setelah bicara dengan Sjahrir itu. Memang dalam pembicaraan itu di Regentsweg, di pertemuan itu, berbicaralah semua orang. Nah, disitu timbul pendapat dari Rukana, Komandan Polisi Militer di Bandung. Dia berpendapat, “Mari kita bikin Bandung Selatan menjadi lautan api.” Yang dia sebut lautan api, tetapi sebenarnya lautan air” 
            A.H Nasution, 1 Mei 1997
            Istilah Bandung Lautan Api muncul pula di harian Suara Merdeka tanggal 26 Maret 1946. Seorang wartawan muda saat itu, yaitu Atje Bastaman, menyaksikan pemandangan pembakaran Bandung dari bukit Gunung Leutik di sekitar Pameungpeuk, Garut. Dari puncak itu Atje Bastaman melihat Bandung yang memerah dari Cicadas sampai dengan Cimindi. 

            Setelah tiba di Tasikmalaya, Atje Bastaman dengan bersemangat segera menulis berita dan memberi judul Bandoeng Djadi Laoetan Api. Namun karena kurangnya ruang untuk tulisan judulnya, maka judul berita diperpendek menjadi Bandoeng Laoetan Ap

            Konferensi Meja Bundar

            Sebagai tindak lanjut dari hasil Perundingan Roem-Royen (tanggal 7 Mei 1949) dan hasil Konferensi Inter-Indonesia (tanggal 19 Juli 1949), pada tanggal 23 Agustus 1949 diadakanlah Konferensi Meja Bundar di Den Haag, Belanda.

            Kamu tentu ingat, bahwa dalam Konferensi Inter-Indonesia pihak Republik Indonesia dan BFO telah tercapai kesepakatan tentang utusan yang akan dikirim dalam KMB. Nah, pada tanggal 4 Agustus 1949 pemerintah Republik Indonesia menetapkan delegasinya.

            Para diplomat Republik Indonesia itu diketuai Drs. Moh. Hatta dengan anggota-anggota Mr. Moh. Roem, Prof. Dr. Mr. Soepomo, dr. J. Leimena, Mr. Ali Sastroamidjojo, Ir. Djuanda, Dr. Soekiman, Mr. Soeyono Hadinoto, Dr. Soemitro Djojohadikusumo, Mr. Abdul Karim Pringgodigdo, Kolonel T.B. Simatupang, dan Mr. Soemardi.

            Delegasi Belanda dipimpin oleh Mr. van Maarseveen, delegasi BFO diketuai Sultan Hamid II, sementara itu UNCI diwakili Chritchley.

            Ketiga pihak yang terlibat sengketa itu mempunyai agenda sendirisendiri. Belanda mengagendakan ”penyerahan” kedaulatan yang dipercepat, penarikan pasukan-pasukan Belanda secepatnya, dan pengembalian pemerintah Republik Indonesia ke Yogyakarta.

            Indonesia mensyaratkan bahwa pengembalian kekuasaan Republik Indonesia sebagai syarat mutlak untuk memulai perundingan, serta adanya jaminan bahwa kedudukan dan kewajiban komisi PBB untuk Indonesia dalam melaksanakan resolusi PBB tidak akan terganggu.

            Sementara itu, PBB berpendirian agar pemerintah Republik Indonesia dikembalikan ke Yogyakarta, komisi PBB untuk Indonesia agar membantu melaksanakan resolusi serta Republik Indonesia memerintahkan gencatan senjata.

            Baca juga: Peran Dunia Internasional dalam Penyelesaian Konflik Indonesia - Belanda

            Sejarah lengkap Bom Hiroshima dan Nagasaki dan nagasaki Jepang

            Serangan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki adalah serangan nuklir selama Perang Dunia II terhadap kekaisaran Jepang oleh Amerika Serikat atas perintah Presiden Amerika Serikat Harry S. Truman. Setelah enam bulan pengeboman 67 kota di Jepang lainnya, senjata nuklir "Little Boy" dijatuhkan di kota Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945, diikuti dengan pada tanggal 9 Agustus 1945, dijatuhkan bom nuklir "Fat Man" di atas Nagasaki. Kedua tanggal tersebut adalah satu-satunya serangan nuklir yang pernah terjadi.

            Bom atom ini membunuh sebanyak 140.000 orang di Hiroshima dan 80.000 di Nagasaki pada akhir tahun 1945. Sejak itu, ribuan telah tewas akibat luka atau sakit yang berhubungan dengan radiasi yang dikeluarkan oleh bom. Pada kedua kota, mayoritas yang tewas adalah penduduk.

            Enam hari setelah dijatuhkannya bom atom di Nagasaki, pada 15 Agustus, Jepang mengumumkan bahwa Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, menandatangani instrumen menyerah pada tanggal 2 September, yang secara resmi mengakhiri Perang Pasifik dan Perang Dunia II. (Jerman sudah menandatangani menyerah pada tanggal 7 Mei 1945, mengakhiri teater Eropa.) Pengeboman ini membuat Jepang sesudah perang mengadopsi Three Non-Nuclear Principles, melarang negara itu memiliki senjata nuklir.





            Namun kini, ada hikmah di balik itu semua gan .

            Mari kita ingat kembali dahulu tentang sejarah dunia gan.
            Kembali ke tanggal 5 Agustus 1945, ketika pasukan pesawat sekutu Amerika, dengan B-29 Flying Superfortress-nya terbang di atas Langit Negeri Sakura. 

            b-29 Superfortress:



            Pesawat tersebut membawa 'Little Boy', nama atau Kode Sebutan dari bom nuklir dengan panjang 3 meter, lebar 71 cm, dan berat 4.000 kg yang mampu melepaskan kekuatan setara dengan 12.500 ton dinamit TNT.



            Little Boy


            Sekitar pukul 08.15, 'Little Boy' dijatuhkan tepat di atas rumah sakit yang seketika membuat Kota Hiroshima terlihat seperti kilatan cahaya.
            Kemudian, ledakan hebat meluluhlantahkan semua orang dan bangunan di sana. 
            Tercatat, kurang lebih 140 ribu orang orang meninggal dunia gan .

            Pesawat B-29 Flying Super Fortress: 
            Pesawat B-29 Flying SuperFortress sesaat setelah menjatuhkan "Little Boy"


            Kini semua cerita, benda-benda peninggalan yang masih ada sejak ledakan bomnya sampai film-film dan video dokumenter, tersimpan lengkap di Hiroshima Peace Memorial Museum. 
            Museum yang menjadi satu bagian dari Hiroshima Peace Memorial Park yang berada tepat di jantung Kota Hiroshima.

            Sejarah kelam bom Hiroshima sejatinya menjadi duka untuk dunia. 
            Hiroshima pun memiliki banyak julukan, seperti "Destinasi Wisata Kelam" sampai "Destinasi Wisata Perang".

            Quote:Tiap tahun, digelarlah peringatan bom Hiroshima. 
            Tidak hanya dihadiri masyarakat setempat, tapi juga didatangi turis dari belahan negara pun rela datang ke sana. 
            Mereka mau melihat bagaimana kedahsyatan ledakan bom atom sekaligus mendoakan korban yang meninggal.










            Namun ternyata, ada hikmah di balik bom Hiroshima .
            Hiroshima Peace Memorial Park yang merupakan tempat bersejarah, menjadi detinasi wisata yang paling sering didatangi oleh turis mancanegara dari seluruh belahan dunia . 
            Fakta menyebutkan 234.360 turis datang ke sana di tahun 2014, yang berarti kunjungan turis ke sana meningkat 100 persen dibanding tiga tahun lalu.


            HIROSHIMA MEMORIAL PARK: 




            Hiroshima Memorial Park, kini menjadi lokasi wisata yang paling populer di dunia.




            Miniatur Ilustrasi Bom Atom yg dijatuhkan di Hiroshima


            Foto-foto dokumenter bom Hiroshima


            "Nama Hiroshima telah menjadi sejarah dunia. Mereka yang datang ke sini, menceritakan langsung kepada temannya dan mengambarkan suasananya yang menjadi pengaruh yang kuat. Bahkan, Hiroshima Peace Memorial Museum dua tahun berturut-turut masuk daftar TripAdvisor sebagai tempat yang paling banyak dikunjungi," papar Taeko Abe, perwakilan dari Hiroshima Convention and Visitors Bureau.


            Genbakku Dome: 


            Genbaku Dome, bangunan yang terkena bom tapi masih utuh hingga sekarang




            Abe melajutkan, Hiroshima seolah menjadi pesan perdamaian bagi dunia. Hiroshima telah menjadi bukti, bagaimana kehancuran suatu kota dan kematian ratusan ribu nyawa yang tak berdosa gara-gara kepentingan perang.

            Ada lagi cerita menarik dari Peter Kuznick, seorang direktur Nuclear Studies Institute at American University asal AS yang suka mengajak anak didiknya ke Hiroshima paling tidak selama dua tahun terakhir. Hiroshima, disebutnya tempat pembelajaran nuklir yang nyata yang bisa berbahaya jika dijadikan senjata perang.

            "Hiroshima adalah contoh yang nyata untuk menjelaskan teori mengenai kekuatan bom atom dan sekaligus memberikan buktinya. Hiroshima sekali waktu adalah kota yang damai tapi pernah juga menjadi neraka," katanya.

            Bruce Blair, presiden dari Global Zero yang merupakan organisasi penghapusan nuklir menjadi senjata perang juga angkat bicara. Senjata nuklir, apapun alasannya adalah senjata yang sangat berbahaya di dunia dan lebih berbahaya lagi jika ada di tangan yang tidak tepat.

            "Hiroshima adalah satu-satunya tempat di dunia yang menjadi contoh nyata dari bom nuklir," katanya.

            Sekali lagi, pasti ada hikmah di balik suatu bencana gan. 
            Meski menyisakan duka mendalam, 
            Hiroshima kini menjadi tempat manusia belajar untuk lebih menghargai kehidupan dan menghargai manusia lain. 
            Kunjungan turis pun tak putus ke sana, untuk mengenang tragedi paling mengerikan di dunia.